Terkini

20/trending/recent

X-PLORASI

Masukkan carian anda di sini !

Menjejak Deutero Melayu (Melayu purba yang hilang)


KLIK > DAPATKAN PELBAGAI BUKU PADA HARGA DISKAUN [KEMASKINI]


Deutero Melayu atau Melayu Muda adalah suku bangsa yang tiba di Kepulauan Indonesia pada sekitar 500 SM.Bangsa ini sampai di Indonesia setelah bangsa Proto Melayu, yang datang ke Indonesia pada 1500 SM.

Para ahli sejarawan bersepakat bahawa tidak ada dasar arkeologis yang menunjukkan perbezaan antara Proto Melayu dan Deutro Melayu. Bangsa Indonesia yang termasuk keturunan bangsa Deutero Melayu adalah suku Jawa dan Bugis.

Kemudian juga suku Aceh, Bali, Betawi, Makassar, Melayu, Minahasa, Sunda, dan Madura,

Bangsa Deutro Melayu adalah bangsa Austronesia yang datang dari Yunan (China Selatan) kemudian masuk ke Indonesia pada sekitar 500 SM. Dari Yunan, mereka menuju Indocina bahagian utara dan masuk Indonesia menggunakan perahu bercadik melalui jalur barat.

Adapun jalur yang dilalui adalah Vietnam, Semenanjung Melayu, terus ke Sumatera, Jawa, dan kemudian tersebar ke wilayah Indonesia yang lain.Setelah Deutro Melayu masuk ke Indonesia, mereka segera mengembangkan dirinya dan mendesak penduduk keturunan Proto Melayu, yang telah lebih dulu menetap di Nusantara, ke daerah pedalaman.

Adapun ciri-ciri dari bangsa Deutro Melayu yang sampai ke Indonesia adalah:

-Rambut lurus berwarna hitam
-Bola mata berwarna coklat
-Mata sepet
-Kulit putih cenderung kuning dan sawo matang
-Tulang rahang lebih kecil dari Proto Melayu
-Tubuh yang cenderung kecil

Peninggalan Deutero Melayu

KAPAK CORONG


Kapak corong atau juga disebut sebagai kapak perunggu bentuknya bermacam-macam, ada yang besar dan diberi hiasan, pendek dan lebar, bulat, serta ada pula yang ukurannya kecil.

Benda peninggalan Deutro Melayu ini banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah, dan Pulau Selayar.

CANDRASA



Candrasa adalah kapak corong yang salah satu sisinya panjang. Benda ini umumnya digunakan dalam upacara keagamaan dan sebagai perkakas rumah tangga.

NEKARA 


Nekara adalah semacam berumbung dari perunggu yang terutup di sisi atasnya dan berpinggang di bagian tengahnya.

Benda peninggalan yang dikatakan seperti dandang terbalik ini umumnya digunakan dalam upacara keagamaan.

MOKO 




Moko adalah nekara yang ukurannya lebih kecil dan pernah ditemukan di Alor.

BEJANA PERUNGGU 


Bejana perunggu berbentuk seperti periuk,  tetapi lebih langsing dan gepeng. Benda peninggalan bangsa Deutro Melayu ini ditemukan di tepi Danau Kerinci (Sumatera) dan Madura.

MENHIR



Selain dari bahan logam, hasil kebudayaan ras Deutro Melayu juga ada yang terbuat dari bahan batu seperti menhir.

Menhir atau batu tegak adalah batu alam yang telah dibentuk untuk keperluan pemujaan atau sebagai tanda penguburan.

DOLMEN


Dolmen atau meja batu adalah benda peninggalan berupa sebuah batu besar yang ditopang oleh batu-batu berukuran lebih kecil sebagai kakinya.


KUBUR BATU

Kubur batu adalah wadah penguburan mayat yang terbuat dari batu.

SARKOFAGUS 

Sarkofagus adalah kubur batu yang terdiri dari wadah dan tutup yang umumnya terdapat tonjolan pada ujungnya.

PUNDEN BERUNDAK




Punden berundak adalah hasil kebudayaan bangsa Deutro Melayu yang berupa batu berbentuk anak tangga dan digunakan sebagai pemujaan terhadap arwah nenek moyang.

Sumber:
kompas.online.com


KLIK > DAPATKAN PELBAGAI BUKU PADA HARGA DISKAUN [KEMASKINI]


KONGSIKAN:


Ads Bottom